Setelah 28 K/L tambahan di tahun 2013 lalu, positif telah menerima Tunjangan Kinerja (Tunkin) kini penerimaan tunkin tersebut menyisakan cerita. Cerita bagus dan cerita buruk. Mungkin pada artikel kali ini saya ingin sedikit menuliskan mengenai Tunjangan Kinerja yang telah diterima di awal tahun 2014 ini dan kapan sih kira-kira tunjangan kinerja berikutnya akan diterima.
Dari pengamatan kasar di lingkungan tempat saya bekerja di sebuah PTN, sepertinya tunjangan kinerja ini telah menyisakan kisah baru antara tenaga kependidikan dan tenaga edukatif. Tenaga kependidikan yang bulan Februari 2014 mendapatkan rapelan tunjangan kinerja atau remunerasi terhitung per juli 2013, ternyata membuat hubungan antara dosen dengan tenaga kependidikan kurang baik.Ya, hal ini mungkin bisa dianggap wajar karena dosen yang notabene menurut mereka telah bekerja keras siang dan malam ternyata tak mendapatkan bonus ini dan malah pemerintah hanya memberikan kepada tenaga kependidikan yang menurut mereka kerja santai dan tak terlalu banyak tugas. Di sisi lain mereka juga seperti tidak terima jika tunjangan tersebut ternyata lebih besar dari tunjangan fungsional mereka. Memang, tidak semua dosen seperti itu, karena beberapa juga merasa biasa saja dan tidak merasa iri sampai harus menandatangani petisi atau protes tentang tunjangan kinerja ini. Namun, iklim yang cukup panas tetap saja terasa.
Itulah yang terjadi di lingkungan tempat saya bekerja, meskipun dosen telah mendapatkan banyak sumber pendapatan tapi sepertinya tetap tidak rela dengan kondisi saat ini, kalaulah rela ya mungkin tidak seratus persen. Barangkali inilah lika-liku hidup di dunia yang fana ini, ketika harta dan uang dijadikan standar penilaian baik dan buruk, senang dan tidak senang maka seolah ini menjadi standar kebaikan dan kemuliaan. Seseorang yang diberi harta dan uang maka seolah dia telah dimuliakan dan seorang yang tidak diberi harta dan uang maka seolah dia telah dihinakan. Padahal tidak seperti itu, karena manusia dinilai berdasarkan ketakwaannya kepada Allah. Namun begitulah realita kehidupan saat ini.
Celakanya, bagi para PNS di lingkungan kemendikbud yang terkategori tenaga kependidikan sampai saat ini belum menerima Tunjangan Kinerja tahun 2014. Yang saya maksud di sini adalah tenaga kependidikan yang berada di lingkungan PTN selain PT BHMN yang hingga saat ini juga belum mendapatkan remunerasi di tahun 2013. Menurut Perpres No.88 tahun 2013 mengenai Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memang tidak terdapat keterangan bahwa tunjangan kinerja akan dibayarkan setiap bulan, demikian juga di peraturan lainnya seperti Permendikbud Nomor 107 tahun 2013 serta surat edaran PER-53/PB/2013 juga tidak ada ketentuannya. Mungkin inilah yang menjadi dasar bagi pemerintah untuk tidak mencairkan tunjangan kinerja di tahun 2014 ini setiap bulan.
Permasalahannya adalah hingga saat ini belum ada kejelasan kapan remunerasi kemendikbud di tahun 2014 ini cair, jikalau ada informasi yang jelas, misalkan dibayar 6 bulan sekali atau setahun sekali mungkin PNS tidak terlalu bertanya-tanya tapi ketidakjelasan inilah yang seringkali dikeluhkan oleh para PNS atau mungkin juga anggota keluarga PNS bisa istri, orang tua, suami, atau siapapun yang mungkin sedang menunggu-nunggu pula. Karena mungkin PNS bisa bersabar namun kadang ada istri yang sedang hamil dan menjelang melahirkan atau biaya untuk membeli perlengkapan bayi, motor, berobat saudara, modal usaha dan kebutuhan yang dirasa penting inilah yang membuat anggota keluarga lainnya tidak bisa bersabar. Sehingga kalo PNS ditanya, kapan sih tunjangan kinerjanya cair? Paling hanya bisa mengatakan, Tidak Tau!. Dua kata simpel yang biasanya ditanggapi sinis.
Begitulah yang dirasakan PNS. Saya pribadi, ingin tunjangan kinerja ini turun karena berharap bisa melunasi hutang motor saya. Ya, walaupun hutang kepada mertua yang tidak terkenai bunga namun mencicil setiap bulan dirasa cukup memberatkan, 500 ribu rupiah perbulan. Mau minta keringanan gak enak karena sudah terlalu sering minta keringanan. Di samping itu juga untuk kebutuhan lainnya seperti persiapan kelahiran anak dan lainnya. Memang begitu lama menunggu tunjangan kinerja ini, kata orang pekerjaan yang paling membosankan adalah menunggu. Tapi bagaimana lagi, jika memang menunggu itu membosankan ya pilihannya cuma ada satu yaitu berhentilah menunggu (he..he..he...bercanda). Itu saja mungkin yang bisa saya share atau bagikan kali ini, semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment